Benalu Kopi adalah anugerah Tuhan untuk kesehatan manusia. Tumbuhan BENALU sudah digunakan untuk kesehatan sejak ribuan tahun lalu. Saya hanya melakukan pengembangan sehingga mutu dan keaslian Benalu Kopi Sidikalang "BekopS" tetap terjamin untuk kesehatan. BekopS yang kami sediakan adalah layanan bersifat sosial, "TIDAK SEMATA-MATA BISNIS!" Inilah yg membedakan kami dengan pebisnis lain. Mutu BekopS yg anda terima bermutu sama dengan yg biasa saya konsumsi.

Minggu, 21 Oktober 2007

Berbedakah Benalu Teh atau Kopi?

Sembuhkan Kanker, Pakai Benalu Teh
BENALU identik dengan "penyakit". Itu karena tanaman yang tumbuh di berbagai macam tanaman inang, tergolong tanaman pencuri. Bila si inang subur, suburlah benalu tersebut. Terkadang, si induk merana. Sebaliknya benalu yang menumpang hidup, malah makmur karena menghisap zat makanan yang sudah jadi dari induknya. Mungkin karena itu benalu disebut tanaman parasit. Secara umum, zat yang terdapat dalam benalu lebih ditentukan oleh kandungan zat yang terdapat dalam tanaman inang. Benalu yang tumbuh pada tanaman jambu misalnya, bisa berbeda kandungan zat kimianya dengan benalu yang tumbuh pada pohon beringin. Masyarakat beranggapan, benalu yang tumbuh pada tanaman tertentu saja yang berkhasiat menyembuhkan suatu penyakit. Benalu tertentu seperti teh dan kopi banyak dicari orang karena memiliki khasiat menyembuhkan kanker. Secara umum, kedua tanaman inang yang ditumbuhi benalu ini memiliki kemiripan kandungan zat kimianya. Tanaman teh yang diambil daunnya, mengandung sekitar 1-4% kofein, 7-15% tannin, dan sedikit minyak atsiri. Sedangkan tanaman kopi yang diambil bijinya, terdapat 1-3% kofeina, 15% dekstrin, 11-14% protein, 1-2% asam kofeinat, adenin, ksantin serta alkali fosfat dan alkali karbonat. Hingga kini belum ada publikasi ilmiah yang menyatakan sejauh mana perbedaan kandungan zat kimia pada benalu teh dengan benalu kopi. Masih perlu bukti untuk menyatakan benalu teh dan benalu kopi bermanfaat untuk mengobati kanker. Itu karena kanker banyak jenisnya. Letak kanker berada, sedikit banyak ikut menentukan teknik dan sistem pengobatan yang harus dilakukan. Karena itu, penanganannya pun tidak sama. Obat tertentu dengan teknik pengobatan sedemikian rupa, mungkin ampuh untuk mengatasi kanker darah, tapi belum tentu manjur untuk kanker paru, misalnya. Cara Mengolah Yang perlu diperhatikan, bagaimana cara mengolah benalu agar sari zat yang berkhasiat terambil semua. Masyarakat umumnya mengolah tanaman itu dengan merebus. Dari tiga gelas air rebusan misalnya, tinggal satu gelas yang diambil sebagai sarinya. Pengambilan dengan cara demikian, disebut infusa. Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisis nabati (tanaman obat) dengan air pada suhu 90 derajat Celcius selama 15 menit. Dalam membuat infusa, perlu diperhatikan kadar bahan yang diambil sarinya dan diperlukan setelah bahan itu dipanaskan. Komposisinya: 10 gram bahan disari dengan air 10 ml ditambah air sebanyak dua kali berat bahan atau 20 ml. Untuk mendapatkan hasil yang baik, pengambilan sari tanaman sebaiknya dilakukan dalam panci khusus (panci infus). Panci ini terdiri dari dua buah panci yang dipasang tersusun. Panci bagian bawah diisi air sebagai pemanas, panci kedua yang berisi air penyari dan bahan obat. Dengan cara seperti ini, bahan obat tidak akan rusak karena panasnya tidak terlalu tinggi atau terkontrol. Selain itu, kandungan zat kimia tidak akan bereaksi dengan tempat penyari. Cara lain, daun benalu yang baru dipetik dieramkan, dijemur, diiris-iris lalu dijemur. Ini karena ada tanaman tertentu yang kadar zat khasiatnya akan rusak bila salah perlakuan awalnya. Bila demikian, sekalipun benalu teh atau kopi memiliki kandungan zat penyembuhan kanker, tidak ada manfaatnya karena zat penting itu rusak sebelum digunakan. Untuk menghindari hal itu, lakukan pengolahan yang benar serta pakai alat dan bahan yang terjamin kebersihannya. Cucilah daun benalu sebelum direbus, agar jamur berbahaya yang mungkin ada tak ikut serta. * ny. ratna dewi, Alumni IPB Bogor

Tidak ada komentar: